Translated by: Uswatun Hasanah Ast
Hujan dingin mulai mengguyur, membasahi bahuku
Ku bangkit dari lamunanku saat ku tersadar bahwa yang mentes di pipiku adalah air mata
Jawaban yang berbeda mengubah cinta kita berdua
Walau aku tak punya kekuatan untuk kembali ke masa lalu, aku masih bersikap kuat
Sejak kapan kepingan cinta yang ku temukan di hari itu menghilang dari dalam diriku?
Apa aku tidak lagi punya alasan lagi
Untuk memikirkan tanganmu yang kini tak bisa ku raih?
Hujan lebat dengan baiknya menyembunyikan air mata yang mengalir diwajahku
Aroma hujan dibawa oleh mentari terbenam, itulah satu-satunya kebaikan
Selemah isak tangisku yang tertahan, ku masih gemetar
Walaupun ku ingin tertawa itu kebohongan, tapi kata-kata terakhirku tak bisa terucap
Mimpi yang kita ceritakan bersama, saat pertama kita berpegangan tangan
Segalanya tak menjadi apa-apa selain tekanan bagi hatiku
Ku yakin mantra cinta yang menggapai kita di hari itu telah menghilang dari dirimu
Ku tahu tak ada gunanya mencari kembali mimpi kita
Kenapa kala itu aku tak bisa mengatakan bahwa aku ingin berada di sisimu sedikit lebih lama?
Kata-kata itu tampak mengoyakku, walau ku berdoa kau tak akan mengatakannya
Langkahku saat ku mulai berjalan mungkin tidak seyakin langkahku di hari itu
Tapi karenanya ku bisa mendengar langkah kakiku yang goyah
Mungkin suatu hari nanti ku bisa tertawa kembali
Namun tetap saja, waktu tak terhitung yang tlah berlalu terasa berharga bagiku
Tak satu pun kenangan akan memudar, dengan tenang kan ku simpan di dalam hatiku
Dengan tenang kan ku simpan di dalam hatiku
DOWNLOAD MP3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar