Saat aku berangkat dari rumah hendak pergi ke kampus, aku menaiki sebuah angkot jurusan Kandangan-Banjarmasin. Kebetulan dapat tempat duduk di pojokan. Seneng. Ku ambil headsetku, ku mainkan sebuah lagu sambil melihat pemandangan yang ku lalui.
Kebetulan nih, pas ngelewatin area bandara, playlist ku memutar lagu ini. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba aku menangis terisak-isak dengan pandangan tak lepas dari area lepas landas pesawat. Untung kan jalanan lagi rame-ramenya jadi suara isakanku gak terdengar. Hag hag.. Tapi pastinya orang yang ada disebelahku sadar dong kalo aku tiba-tiba nangis kayak orang aneh. Namun berhubung sudah begitu menghayati peran, ya cuekin aja. ^_^
Aku memang punya perhatian lebih terhadap lagu ini. Pertama kali menerjemahkannya, aku tertawa saat membaca kalimat “Lucu juga memikirkan betapa aku menyukaimu.” Tapi kalimat-kalimat selanjutnya membuatku termenung, atau menangis ironis kayak yang ku alami itu.
Lagu ini rasanya benar-benar menyinggungku. Kita menyukai seseorang, namun kita sendiri sampai tidak habis pikir bagaimana mungkin kita begitu menyukai orang itu. Aku tahu bahwa aku gak mungkin banget bisa bersama lebih lama dengannya saat kami harus melewati suatu fase dalam kehidupan yang bernama perpisahan. Tapi tetap saja, “Sejujurnya, aku ingin bersama denganmu” seperti yang lirik lagu ini bilang. Itulah yang ku bilang menangis ironis. Aku tertawa memikirkan kebodohanku yang menyukainya, tapi di saat yang sama juga menangis karena kebodohanku yang tidak ingin melepaskannya. Hallah, ^o^
Sebenarya sih cerita dalam lagu ini gak sama-sama banget sama pengalaman pribadiku. Soalnya kan kalo cerita di lagu ini sendiri kayaknya sepasang kekasih yang harus berpisah. Lah kalo aku? Pengagum rahasia doang kayaknya. Wkwk… Yang jelas sampai sekarang pun saat mendengar lagu ini aku masih sering mikir. “Atashi wa hontou ni baka na hito nee. Should I forget everything about you?”
Btw, saat mendengar lagu ini. Aku mikir, kok kayaknya yang dapet bagian nyanyi solo cuma Nino seorang, ya? Ternyata ini lagu memang sengaja dibikin dengan Nino sebagai vokalis utama. Sooo, kali ini pun aku kembali jatuh cinta sama lagunya Nino? >o<
Lagu Caramel
Translate: Uswatun Hasanah Ast
Siluet senja bernoda merah
Dibingkai jendela berbentuk persegi
Sekarang mulai gelap, hari ini telah berakhir
Esok adalah hari dimana kau akan pergi
Kelembutan selalu menimbulkan rasa kesepian
Sekarang, biarkan aku menutup mata sebentar saja
Terhadap kenangan yang tak terhitung jumlahnya
Kau selalu menjadi yang berharga bagiku
Lucu juga memikirkan betapa aku menyukaimu
Namun jika itu berarti kau akan tersenyum suatu hari nanti
Aku akan melambaikan tangan dari dasar hatiku
Dari beranda, di jalan kecil
Aku melihat lampu yang menyala
Sebuah jejak awan pesawat melayang
Apakah itu karena helaan nafasku?
Jika ku ungkapkan dengan kata-kata, mungkin akan sedikit mengganggumu
Tapi jika ku berdiri disampingmu, dan menyentuh tanganmu
Akankah “selamat tinggal” dariku
Mampu kau rasakan?
Di tangan kita yang berpegangan erat
Mimpi yang kita percaya mulai bergerak
Aku tak akan pernah melupakanmu
Langit senja yang indah mulai memudar
Kau mengulurkan tanganmu
Menuju senja
Dan mencoba untuk menjangkau bintang
Semakin mendekat
Sejujurnya, aku ingin bersama denganmu…
Kau selalu menjadi yang berharga bagiku
Lucu juga memikirkan betapa aku menyukaimu
Namun jika itu berarti kau akan tersenyum suatu hari nanti
Aku akan melambaikan tangan dari dasar hatiku
Di tangan kita yang berpegangan erat
Mimpi yang kita percaya mulai bergerak
Aku tak akan pernah melupakanmu
Langit senja yang indah mulai memudar
DOWNLOAD MP3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar