Cari Blog Ini

Senin, 07 Mei 2012

Kapsul Waktu [Arashi - Time Capsule Indonesia Translation]

Waktu kecil, saat disuruh menulis karangan tentang cita-cita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, aku ingat kalau aku mendapatkan nilai yang paling jelek di antara teman-teman sekelas. Tentu saja, tidak seperti teman-teman yang fokus pada satu cita-cita, aku malah menulis banyaak sekali cita-cita yang ku inginkan di masa depan kelak. Aku tak bisa tetap pada satu hal saja. Aku tak ingin hebat dalam satu bidang saja. Aku ingin menguasai banyak keahlian. Itu pikirku dulu. Tapi anehnya, sekarang, saat tengah menulis artikel ini, aku tak bisa mengingat, mimpi apa sih yang di waktu kecil begitu ku agung-agungkan itu?
Setiap anak yang hebat memiliki cita-cita, mimpi, di masa kecilnya. Menjadi presiden, dokter, pilot, arsitek, apapun itu. Terkadang itu malah mimpi besar yang sepertinya rada mustahil untuk diwujudkan, tapi tetap saja kita –sebagai anak kecil di kala itu- mengucapkannya dengan bangga. Tapi seiring berjalannya waktu, seiring dengan realita yang kita hadapi, seringnya kita berpapasan dengan orang dewasa yang bermimpi kecil, dan seiring dengan bertambahnya usia, kita mulai dikenalkan dengan sebuah istilah yang bernama ‘berpikir rasional.’ Lalu kita mulai melupakan mimpi-mimpi kita di masa kecil yang tampak tidak masuk akal, terkubur dalam suatu tempat yang bernama ‘kapsul waktu.’
Padahal kalau kita pikir lebih lanjut, tidak ada yang salah dengan bermimpi besar. Hanya saja, lingkungan yang selama ini membesarkan kita terus membisikkan kata ‘mustahil, tidak mungkin,’ ke benak kita, membuat kita tanpa sadar mengubur jauh-jauh impian tersebut, bahkan menertawakannya sebagai sesuatu yang begitu mustahil dan konyol. Sehingga tidak jarang lagi sekarang kita dapati orang tua yang ‘secara tidak langsung’ menyuruh anaknya untuk bermimpi kecil alias ‘sadar diri.’

Lagu ini sendiri merupakan lagu yang membuatku kembali berpikir ulang tentang apa sebenarnya mimpiku di masa lalu. Liburan kemarin Ibu datang menjengukku, dan herannya aku malah bersikap begitu dingin pada beliau. Saat beliau pulang, aku menangis, menangis gak jelas. Gak jelas apa yang ku tangisi dan apa yang membuatku mendiamkan ibuku. Sambil mendengarkan lagu ini, akhirnya aku mengambil satu keputusan yang mungkin akan mengejutkan orang-orang disekitarku, termasuk orang tuaku. Gomen, okaa san. Demo kore wa jibun no jinsei. Aku tak ingin meraih meraih mimpi yang tak ingin ku raih. Aku telah berhasil membuka kembali kapsul waktuku dan mengambil kembali apa yang ada didalamnya. Hingga akhirnya ku putuskan, aku ingin…
Btw, aku jadi penasaran tentang kapsul waktunya member Arashi. Mimpi apa yang ada disana. Jika sekarang mereka bukanlah Arashi yang kita kenal, mereka akan jadi apa? Nee, Ohno-san, anata no yume wa nani? Anata no negau mirai naraba, atashi no mirai darou ^o^
Lalu, apa mimpi kalian di masa kecil yang kalian ‘sempat’ lupakan? :)

Kapsul Waktu
Retranslate: Uswatun Hasanah Ast

Ketika aku membuka kapsul waktu
Dan mengambil benda-benda yang telah ku temukan
Ku yakin akan bisa bertemu dirimu lagi
Dengan senyuman di wajah kotorku

Dari bayangan kita yang bertindihan
Aku memandangi awan jejak pesawat di langit
Jika ku menarik nafas dalam-dalam
Aku akan teringat kembali tentang cerita itu
Angin yang mulai berhenti mulai bergerak kembali sama seperti hari itu
Aku akan ada disana
Berdiri disini sambil mengenang kembali punggung yang selama ini begitu ku rindukan

Andaikan ku dapat membuang jauh keragu-raguanku

Mimpi dimana suatu hari nanti bisa menjadi astronot
Dan juga mimpi untuk menjadi seorang pemain baseball
Aku heran kemana hilangnya
Dalam hari-hari yang begitu ku nikmati
Ketika aku membuka kapsul waktu
Dan mengambil benda-benda yang telah ku temukan
Ku yakin akan bisa bertemu dirimu lagi
Dengan senyuman di wajah kotorku

Ketika musim berlalu di kota yang sudah tak asing lagi ini
Hari demi hari, Sedikit demi sedikit,
Kita akan mampu membuka pintu yang belum pernah kita lihat sebelumnya
Jika ku perhatikan dengan seksama
Aku bisa mendengar tawa polos kita
Wahai temanku, jadilah seperti anak kecil
Tanpa perasaan takut di hati kita

Andaikan ku dapat mengubah sedikit saja diriku yang kacau balau ini

Mimpi yang ku ceritakan padamu
Janji yang kita buat
Kita tak akan melupakannya, kan?
Walaupun kita terpisah jauh
Ketika aku membuka kapsul waktu kita
Kenangan kita sama adanya seperti hari itu
Hingga kini masih senantiasa memacuku kapanpun aku berhenti bergerak

Mimpi dimana suatu hari nanti bisa menjadi astronot
Dan juga mimpi untuk menjadi seorang pemain baseball
Aku heran kemana hilangnya
Dalam hari-hari yang begitu ku nikmati
Ketika aku membuka kapsul waktu
Dan mengambil benda-benda yang telah ku temukan
Ku yakin akan bisa bertemu dirimu lagi
Dengan senyuman di wajah kotorku

DOWNLOAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar