Dari berpuluh–puluh lagu Arashi yang ku punya, tak ku sangka aku menemukan sebuah lagu bagus tentang penghijauan. Green. Padahal dari judulnya aja udah kelihatan, ya. Tapi kan lagu Jepang kadang menipu antara judul dan isi jadi ku tidak mengira. Wkwk… Lagipula, nada lagunya asli romantis banget, kalo tidak mau dibilang sedih. Tapi ku pikir setelah ku tahu terjemahnya, cocok saja bila lagu ini bernada rendah begini biar kita lebih menghayati maknanya. Lalu kira-kira terjemahan judulnya yang cocok itu Hijau atau Penghijauan, ya? Hijau deh kayaknya. Penghijauan itu kan Reboisasi. Hehe…
Gara-gara lagu ini, aku kembali teringat dengan ideku tentang penghijauan. Andai saja, andai saja setiap orang di dunia ini, menanam satu pohon saja di setiap hari tahunnya, coba bayangkan akan bagaimana perubahan yang terjadi pada bumi ini. Mungkin itu hal yang kecil, tapi hal kecil yang dilakukan oleh orang banyak, bukankah itu akan jadi hal yang besar?
Btw, selama ini aku kan selalu memakai pin up di kudung ku dengan tulisan SAVE THE EARTH. Gara-gara hal ini, aku malah diolok-olok sebagai ketua Mapala. Gubrak! Bagaimana mungkin gadis jubahan gini jadi ketum Mapala, gimana caranya mau naik gunung coba? Wkwkwk… Dan asal tahu saja, kata SAVE THE EARTH yang ada di pin up ku itu diambil dari dorama Bloody Monday. Jadi maksud kata save the earth disini bukanlah mengajak penghijauan, tapi himbauan untuk melawan teroris. Hag hag.. Tapi sudahlah, mau save the earth dari teroris atau dari pengundulan, kedua-duanya sama-sama akan menyelamatkan bumi, kan? :)
Lagu ini sendiri, sepertinya diambil dari perspektif seeorang kakek nenek, intinya orang yang sudah tua, yang membandingkan bumi ini di masa lalu dan di masa sekarang. Kanashii desu. Bumi ini memang sudah rusak banget. Kita telah melukainya walau kita tak bermaksud melakukannya.. Apalagi kabarnya tahun ini bakal ada badai matahari. Wah, gawat juga nih kalo ‘Arashi’ beneran ‘konser’, kolaborasi sama ‘Taiyou’ pula. #PLAK
Tapi beneran lo, kalau ku bandingkan dengan suasana sepuluh tahun yang lalu juga udah drastis banget kerusakannnya. Gunung yang dulu tak bisa ku lihat dari atas jembatan, kini terlihat jelas. Bukankah itu berarti bahwa pepohonan yang dulu menghalangi penglihatanku telah habis ditebang? :(
Aku suka lirik bagian awal lagu ini, yang berbunyi Entah sejak kapan, MATA ku tidak bisa lagi MENDENGAR AROMA itu. Mata, mendengar, aroma, benar-benar kata yang kontradiksi. Tapi kalau ku pikir lebih lanjut, itu seakan menjadi sebuah sindiran kepada kita bahwa semua indra kita tidak bisa lagi menikmati indahnya bumi (saking rusaknya). Dan sepertinya Arashi memang seorang sugestif yang hebat. Karena Arashi mengajakku –atau kita pada umumnya- untuk melakukan penghijauan, aku jadi ingin mulai bertindak. Seperti yang mereka bilang, Pasti masih ada waktu, jika kita memulai sekarang, untuk tumbuhnya pepohonan di masa depan,
Insya Allah
Hijau
Translate: Uswatun Hasanah Ast
Entah sudah berapa lama
Mataku tidak bisa lagi mendengar aroma itu?
Entah sudah berapa lama, sejak kita tidak melakukan apa-apa
Selain menghitung benda yang bisa kita wariskan pada anak cucu kita?
Langit yang tanpa awan itu
Seakan menatap ke bawah dan berbicara padaku
Lautan yang membelai pergelangan kakiku
Seakan memandangiku dan bertanya padaku
Walaupun kita tidak bermaksud melakukan itu
Tapi kita telah menyakitinya, mengotorinya
Andai hal kecil yang ku lakukan bisa menghentikannya…
Andai hal yang sedikit ini dapat mengubahnya…
Jika begitu, maka kita tak akan bisa tidur
Untuk memikirkan apa yang bisa kita lakukan
Kita cuma takut hal-hal yang hilang dari kita setiap harinya
Akan meninggalkan bekas luka
Kehidupan yang tumbuh sebagai fondasi
Terimalah, jagalah dengan kehangatan dan kelembutan
Andai hal kecil yang ku lakukan bisa menghentikannya…
Andai hal yang sedikit ini dapat mengubahnya…
Seharusnya kita memilikinya sepanjang waktu
Seharusnya ada banyak yang kita miliki
Pasti masih ada waktu, jika kita memulai sekarang
Akankah pepohonan tumbuh di masa depan?
Aku menengok kembali pada pemandangan di hari itu
Hari itu dan hari ini, sekarang…
Mari berpegangan tangan, bukan demi orang lain
Tapi demi hari esok
Seharusnya kita memilikinya sepanjang waktu
Seharusnya ada banyak yang kita miliki
Pasti masih ada waktu, jika kita memulai sekarang
Akankah pepohonan tumbuh di masa depan?
Hingga pepohonan tumbuh di masa depan…
DOWNLOAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar