Lagu ini adalah lagu Arashi yang PV nya pertama kali ku lihat. Dari PV lagu in juga aku bisa mengambil kesimpulan awal tentang seperti apa Arashi ini. Kesimpulan yang tidak buruk, tentu saja.
Aku suka lagu ini, ima made, he. Iramanya mudah diterima, sedikit mengingatkanku pada salah satu lagu penyanyi Indonesia. Tapi tentu lagu ini lebih bagus. Maknanya sendiri mungkin terdengar ‘gak nyambung’ bagi orang Indonesia kebanyakan. Tapi menurutku malah jadi terlihat keren. Bagaimana bisa makna lagu yang terihat gak nyambung itu malah bisa menjadikan satu paduan lagu yang bagus. Sugoi.
Dalam konser 5x10, Arashi menyanyikan lagu ini dengan iringan musik yang berbeda dari instrument aslinya. Aih, tiba-tiba image lagu ini malah berubah jadi image lagu romantis di benakku. Ahaha.. Yang jelas aku makin suka dengan lagu ini. ^^
Sebenarnya udah lama nih menterjemahkan lagu ini, tapi baru sekarang bisa dimasukin ke blog. Hee, iin desu ne?
Segalanya
Hujan datang mendekat, dan aroma kota ini terasa mencekik
Bayangan yang tertinggal di aspal terlihat berbeda dari biasanya
Seolah perubahan langit itu mencerminkan hatiku yang bimbang
Dunia terus berputar dengan cepat
Lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau
Kita tidak bisa kembali di tengah perjalanan ini
Aku ingin maju dan percaya pada hari esok
Sendirian di tengah hujan mala mini
Terkadang ada saat ketika aku berhenti dan menengok ke belakang
Tapi aku tidak akn takut pada apapun
Bunga matahari sore yang bisa ku lihat dari jendela setelah hujan berhenti
Bermandikan warna matahari terbenam, dan terus menunggu
Terkadang aku melupakan apa yang penting seiring berjalannya waktu
Tapi aku berjalan dengan menggenggam perasaan ini
Masa depan berwarna biru cemerlang
Adalah lukisan mimpi yang tak berujung
Membasahai hatiku yang kering
Di tengah waktu yang terbatas ini
Aku mengukir perasaan ke dalam hatiku
Mentari kan terbit kembali
Ketika ku menyeberangi bukit panjang itu
Tak peduli apa yang kulihat disana
Aku tak akan menyesal
Aku akan terus berjalan dan bersinar pada hari esok seperti mentari
Lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau
Kita tidak bisa kembali di tengah perjalanan ini
Aku ingin maju dan percaya pada hari esok
Larilah, larilah, ulurkan tanganmu tuk menjangkau mimpimu
Berteriaklah, beteriak sejauh suaramu bisa pergi
Seperti yang kau rasakan dalam hatimu
Re-translated By Uswatun Hasanah Ast
Tidak ada komentar:
Posting Komentar