Lama tak nulis terjemahan lagu Aqua Timez nih. He.. Sebenarnya udah lama nih menerjemahkannya. Juli tahun lalu tepatnya. Tapi kalau bagiku pribadi sih, gak ada istilah lagu jadul untuk lagu-lagu Jepang. Semuanya masih fresh dan baru dalan pikiranku! ^^
Seperti biasa, aku selalu terkagum-kagum dengan permaian piano di semua lagu-lagu Aqua Timez, termasuk lagu ini. Bikin iri diriku yang gak ngerti perpianoan ini, he. Dan lagu ini cukup adem kurasa, kalau tak mau dibilang sedikit menyedihkan. Huhu.. Apapun itu, sekali lagi Futoshi kembali menunjukkan bakatnya dengan menciptakan lagu dengan lirik yang tingkat kesusastraannya cukup tinggi pada lagu ini. Cekidot!
Kepingan Musim Panas
Manisnya kepingan musim panas yang telah hilang
Masih ada di dalam hatiku yang masih hijau
Kala itu, semua mimpi terpantul di dalam mata itu
Pada saat aku ingin terbang ke langit, aku menutup mataku
Sebelum seseorang tahu, aku telah benar-benar lupa
Permasalahan terbang di atas langit itu
Aku menjadi begitu pandai dalam berbohong dan mencari alasan
Kunci mimpi itu telah disingkarkan ke dalam hatiku yang terdalam
Aku bertanya-apa apa yang telah hilang
Dan sebaliknya apa yang ada di dalam cengkeramanku
Walaupun ini bukanlah bagian yang menyenangkan
Entah bagaimana, aku mulai menghela nafas
Ketika kita ada di masa lalu yang jauh itu
Di bawah langit musim panas
Segala hal tampak berkilauan
Lagi, ada suara nyanyian yang tak terdengar
Yang diliputi oleh cahaya
Dari akhir cerita yang kita baca
Kita berlanjut dan melihat bagian awal
Ketika membaca dengan teliti tentang alasan kesedihan kita
Juga perjumpaan kita dengan orang lain
Pada dalamnya cinta yang memudar
Pasangan yang tak tahu tentang masa depan
Menggambar graffiti cinta terbatas yang mereka pikirkan
Tanpa menyadari bahwa tembok itu adalah sudut mati
Namun penanda itu
Dengan warna merah kilat bercahaya
Meningkat dalam kegembiraan pertemuan tak terduga
Dan harapan hari esok
Kita menutup mata dan tidur dengan nyenyak
Ketika kita di masa lalu yang jauh itu
Kita meleati janji yang robek seolah-olah itu adalah harta kita
Lagi, ada pesona redup
Dari sesuatu yang disebut kekekalan
Ketika kita di masa lalu yang jauh itu
Dengan sepeda berkarat, kita mendaki jalan menuju bukit
Mekarnya bunga, hembusan angin
Pada saat itu, matahari terus menerangi dunia remaja
Sekarang juga tetap berlangsung dalam keheningan
Di bawah langit musim gugur yang bersih sempurna
Re-translated by: Uswatun Hasanah Ast
Tidak ada komentar:
Posting Komentar