Kalo denger lagu ini, pasti saya dan sodara-sodara sekalian teringat dengan dorama Hana Yori Dango, kan? Huu, nostalgia banget. Romantis, sedih, kyaa…! Pasti deh inget kejadian-kejadian yang dialami Makino dan Domyouji bersama. Wah, pokoknya dari sekian banyak versi live action dari manga Hana Yori Dango, cuma dorama Hanadan yang bener-bener berkesan diingatanku. Feelingnya dapet banget, perannya merasuk. Berhubung aku gak pernah lihat dorama lainya Inoue, jadi dibayanganku Inoue itu ya Makino. Hehe…
Kalo denger lagu ini, adegan yang paling diingat dari Hanadan pastinya pas Makino dan Domyouji terjebak di lift, terus tidur berama. Bener, ga? Kalo aku sih itu. Ho.. Romantisnya kerasa banget, padahal gak dibuat-buat. Hmm, dorama Jepang emang special, ya. Padahal kalo ku perhatikan dari liriknya sendiri, kayaknya lagu ini sendiri bercerita tentang kasih tak sampai, ya. Entah ditinggal putus, atau ditinggal mati sang kekasih. Untungnya Makino dan Domyouji gak mengalami nasih setragis itu. Happy ending! Harus.
Akhir-akhir ini aku nemu video live-nya Ai Otsuka nyanyi lagu Planetarium. Baru tahu kalo ternyata Ai sendiri yang main pianonya. Sugee…. Jadi makin suka deh denger lagu ini. Btw, dalam lagu ini sendiri aku paling suka pas ada bagian suara kembang apinya. Gara-gara itu, tiap ada yang nyalain kembang api pas malam hari raya atau tahun baru, pas ada suara “Syuu… Duar!” Langsung aja deh aku nyanyi “Ikitai yo…” Wkwk.. Asli nih lagu berkesan banget pokoknya!
Planetarium
Sinar bulan malam menampakkan wajahnya
Dan suara anak-anak menghilang
Di suatu tempat yang jauh, jauh di langit
Aku tahu kau ada disana
Kita menyelinap pergi di penghujung musim panas
Dan kita menemukan taman ini
Apa kau ingat rasi bintang itu?
Walaupun kita tak bisa bersama
Aku ingin mengikuti kenanganku
Dan menunjukkan kebahagiaan yang sama padamu
Kembang api meledak, bersamaan dengan aromanya
Aku ingin pergi ke tempat kau berada, aku ingin pergi sekarang
Aku tak bisa melihat apapun dalam kegelapan, walau aku takut, aku baik-baik saja
Langit berbintang dengan jumlah tak terhitung akan selalu ada disini, selamanya
Aku tak akan menangis, karena dulu aku melihat langit yang indah beramamu
Suara sepatumu yang bergema di sepanjang jalan masih terngiang di telingaku
Menatap bayangan besarku, aku bertanya-tanya apa kau masih memikirkanku
Walaupun mereka tak akan berubah, perasaan sedih semakin bertambah didiriku
Tak peduli apa yang ku rasakan, kau tak disini lagi
Aku ingin berada disisimu, walau cuma sebentar saja
Aku begitu mencintaimu, hingga aku bisa menjadi kuat
Dalam diam aku mencoba meminta pada bintang jatuh
Tapi aku tak akan menangis, harapanku akan pergi, menuju langit indah
Walaupun kita tak bisa bersama
Aku ingin mengikuti kenanganku
Dan menunjukkan kebahagiaan yang sama padamu
Kembang api meledak, bersamaan dengan aromanya
Aku ingin pergi ke tempat kau berada, menggenggam erat tangan kecilmu
Aku ingin menangis, ini langit yang indah
Dalam diam aku mencoba meminta pada bintang jatuh
Aku ingin menangis, perasaanku di langit ini tak akan menggapaimu
Re-translated by: Uswatun Hasanah Ast
Tidak ada komentar:
Posting Komentar