Heu, heu.
Pelangi Kejujuran
Sambil menatap pelangi yang ku lihat sebai anak laki-laki
Tak ada lagi tujuh warna, dan sebelum aku menyadarinya
Hanya ada kabut dank abut
Waktu berlalu dan hal-hal disekitarku terus berubah
Bahkan jika ku mencarimu, aku tak akan menemukanmu
Jadi kututup mataku dank u buka hatiku
Aku ingin tahu jika ku memandangnya lagi
Akankah ada yang berubah?
Jika aku terbiasa bersikap jujur
Mungkin kabut akan menghilang
Jadi aku berdoa, meneriakkan keinginanku di dalam hati
Ketika kau kehilangan sesuatu
Kau pasti juga akan mendapatkan yang lain, kan?
Tak peduli seberapa sering orang dewasa membuat kita bingung
Kita akan terus mencari jalan yang benar untuk hidup dalam kehidupan ini
Ketika hujan berhenti, kau tiba-tiba menyeberangi jembatan
Menunjuk ke langit, lalu tersenyum polos
Tak ada yang bisa diucapkan, ketika melihat matahari yang lenyap
Sebenarnya, saat itu
Aku benar-benar terpesona dengan dirimu
Sehingga aku tak bisa melupakannya
Aku tak biasa menjadi orang yang jujur
Jadi aku hanya meneriakkan namamu di dalam hatiku
Tak ada hal yang ingin ku raih
Semenjak kehilanganmu
Air mata perpisahan menetes seprti rambut yang basah
Bahkan sekarang, setelah hujan berhenti
Aku masih memandangi langit kecil itu
Dari atas jembatan, mencari dirimu
Aku ada di dunia monokrom
Dimana aku tidak bisa menggapaimu
Akhirnya aku bisa menyampaikan padamu
Kata-kata yang tak bisa ku ucapkan dan perasaan yang ku pendam selama ini
Kau menyalahkan kegagalanmu pada kelemahanmu dan melarikan diri
Ya, ini tak baik untukmu, tapi baik untukku
Jika aku terbiasa bersikap jujur
Mungkin kabut akan menghilang
Jadi aku berdoa, meneriakkan keinginanku di dalam hati
Aku igngi melukis kembali duniaku
Walauun aku tak punya cukup warna
Aku kan mengungkapkan perasaanku dengan jujur
Dan bila kita bertemu lagi suatu hari nanti
Kan ku gambar pelangi kejujuran
Re-translated By Uswatun Hasanah Ast
Tidak ada komentar:
Posting Komentar