Cari Blog Ini

Selasa, 10 April 2012

Ibu ~Lagu Ibu~ [RSP - Anma ~Haha Uta~ Indonesia Translation]

Pertama dengar lagu init uh, pas dengar siaran siaran Radio NHK, terus ada yang request lagu ini. Lagunya ngerapp abis, tapi entahlah, aku merasa seperti pernah mendengar lagu ini sebelumnya (maklumin ye, saya kan emang sering banget ngerasa sok déjà vu begitu. Wkwk..), apalagi yang bagian Anma Yo.. gitu. Tapi setelah waktu berlalu, aku sempat melupakan lagu ini. Dan saat aku mendownload PV-PV untuk menambah koleksiku, tiba-tiba kepikiran untuk mendownload PV lagu ini. Nah, saat melihat PV itulah baru rasa ketertarikanku timbul. Wew, kok kayaknya lagu dengan nada ceria ini malah terkesan agak mengharukan, ya? Ternyata eh sekalinya ini lagu Ibu to. Sebenarnya dari judulnya juga udah jelas sih. Cuma akunya yang kurang ngeh (baca: kagak ngarti apa arti judulnya. Hag hag..) Jadilah aku akhirnya semangat untuk menerjemahkan lagu ini.
Setelah ku cari info lagi, ternyata ini lagu re-make, ya? Hmm, mungkin aku memang pernah mendengar lagu ini sebelumnya di masa lalu dengan penyanyi yang berbeda. Kalau diingatanku sih terasa seperti suara cowok. Saa, wasuremono. ^^



Ibu ~Lagu Ibu~

Ibu, kau memaafkanku, percaya padaku
Benar-benar melindungiku
Kau memberiku segalanya, tak ada yang kurang
Tetap saja, Ibu, aku bahkan tak menyadarinya
Dan hanya bertindak sesukaku

Aku mendengar bahwa aku terlahir di awal musim panas ketika hydrangea mekar
Aku mendengar bahwa kau begitu bersuka cita
Aku mendengar bahwa kau berguman, “Aku ingin kau percaya pada warna unikmu
Yang tak seorang pun bisa menyamainya.”
Lalu setelah banyak berbedat kau memutuskan nama ini untukku

Kau harus bekerja sepanjang waktu
Jadi aku tak menghabiskan banyak waktu bersamamu
Aku terus menerus cemberut
Mengatakan aku tak bisa menyelesaikan diary foto liburan musim panasku
Aku ingat menangis disisimu dari umur ke umur
Dan kau terus mengucapkan “Maaf” dengan tampang pilu

Ibu, kau memaafkanku, percaya padaku
Benar-benar melindungiku
Kau memberiku segalanya, tak ada yang kurang
Tetap saja, Ibu, aku bahkan tak menyadarinya
Dan hanya bertindak sesukaku

Ku tanamkan pikiran di kepalaku bahwa aku tak punya rumah
Berbohong dan terus berada di luar sepanjang malam
Ketika aku melihat riwayat panggilaku penuh dengan telepon dari “Bu”
Aku menonaktifkan teleponku
Tapi walaupun aku sungguh anak yang bandel
Kau masih percaya pada satu mimpiku
Dan selalu ada disisiku
Mendukungku

Ibu, aku mengucapkan hal yang tak seharusnya ku ucapkan
Yang seharusnya tak pernah ku ucapkan
Aku melempar kata-kata itu padamu tanpa henti, menginjak-injak perasaanmu
Tetap saja, Ibu, cintamu padaku tak berubah

Dengan kehangatan seperti mentari yang bersinar menembus pepohonan
Dengan kelembutan seperti lautan yang dalam
Kau sungguh, sungguh, sungguh melindungiku
Kita berjalan bergandengan tangan menyeberangi jembatan Togetsukyo di bawah langit jingga
Hari ini, aku masih bisa melihatnya di dalam hatiku, tak berubah

Alasan aku mampu berdiri dengan kakiku sendiri ketika masa-msa sulit
Adalah karena aku dibesarkan dengan melihat punggungmu
Alas an aku mampu menjadi orang yang sedikit ramah kepada orang lain
Adalah karena aku dipenuhi dengan cntamu
Alas an aku mampu merasa bahagia sekarang
Adalah karena aku terlahir sebagai anakmu

Ibu, aku tak tahu mengapa ada malam dimana kau menangis dalam kesendirian
Sendiri menanggung realita, cemas sepanjang waktu, tapi…

Ibu, kau memaafkanku, percaya padaku
Benar-benar melindungiku
Kau memberiku segalanya, tak ada yang kurang
Tetap saja, Ibu, aku bahkan tak menyadarinya
Dan hanya bertindak sesukaku


Re-translated by Uswatun Hasanah Ast

Tidak ada komentar:

Posting Komentar