Fuuuh…. Asli lagu ini super romantis tapi juga sedih. Pertama dengar, dari musiknya saja sudah ketahuan ini akan jadi lagu yang slow abis. Nino main piano sama seperti lagu Niji, tapi liriknya sendiri, ku rasa lebih mirip lagu Konseki.
Aku bertanya-tanya, jangan bilang kalo bait lagu ini adalah pengalaman langsung si Nino. Wkwk.. Soalnya kalo dilihat-lihat lirik lagu ini kayak sekuel dari lagunya Niji, ato bahkan mungkin trilogy bila ditambah lagu Konseki. Di Konseki siNnino di tinggal mati pacar, abis tu dapat pacar baru lagi di Niji, trus ditinggal mati lagi di lagu ini. Tragis bener! >o< Eya, kayaknya itu cuma lagu doang ya. Cuma Ninonya aja yang cerdik bisa mengaitkan cerita lagu yang satu dengan yang lain. Lagian kan sebelum lagu Sore wa Yappari Kimi Deshita ini masih ada dua lagu solonya yang lain. Tapi memang tidak salah kalo lagu ini dihubung-hubungkan dengan lagu Niji. Selain karena lirik bagian akhir lagunya emang rada mirip sama bagian akhir lagu Niji, saat menyanyikan lagu ini live di konser Popcorn, di layar malah ditayangin potongan-potongan adegan pas Nino nyanyiin lagu Niji di konsernya dulu. Hayo, apa coba maksudnya? Sekuel kah? Setelah kemarin berkasih sayang di Niji ternyata malah ditinggal mati pas di lagu ini. >_<
Bicara masalah Popcorn, aku cukup senang melihat saat Nino menyanyikan lagu ini di konser, ia cuma mengenakan baju kaos potih polos macam yang biasa dipake babeh saya (plak). Pokoknya terlihat sederhana gitu, gak yang wah-wah amat. Jangan bilang dia make baju begituan karena ceritanya lagi ‘berkabung’ gara-gara ditinggal pacar? [High imajinesyon] XD
Oke, bicara masalah Popcorn juga, aku dapat laporan dari cerita teman-teman yang ngeliat langsung konser mereka, kalo Nino sering banget gak ingat lirik pas nyanyiin lagu ini. Hag hag, Nino banget dah. Tapi katanya saat sadar kalo dia nyanyi liriknya salah, Nino cuma senyum cuek lalu ngelanjutin ke lirik benar yang diingatnya. Mungkin dalam hati Nino mikir, “Serah gue dong kalo gue salah nyanyiin liriknya, kan yang nulis lagu n liriknya gue sendiri.” Wkwk.. Tenang Kazu, fans udah maklum dengan kebiasaan errormu itu. Hal itu tidak akan mengurangi pesonamu kok! Lagipula untung aja pas di konser yang di rekam buat di DVD dia gak salah nyanyiin liriknya. Padahal pengen juga sih liat pas dia nyanyinya salah. XD
Di lagu ini juga Nino kembali menunjukkan kualitas vokalnya. Setelah sebelumnya berani menyanyikan nada tinggi di lagu solo Doko ni demo Aru Uta, kali ini Nino kembali bermain-main dengan nada tinggi di lagu ini. Aku pernah bilang dalam acara Arashi ni Shiyagare, saat ditanya siapa yang suaranya paling tinggi, member Arashi pada nunjuk Nino (gue pikir Ohno!). Tapi semakin ke sini aku setuju. Nino memang yang punya suara paling tinggi, tapi Ohno adalah orang yang punya pitch control paling stabil. Hehe... Soalnya kalo Nino nyanyi rasanya aku masih harap-harap cemas takut dia ga nyampe nadanya –kekhawatiran berlebihan-. Gaya dia saat menyanyi nada tinggi sedikit mengingatkanku dengan YUI, sambil pejam-pejam mata begitu. :)
Anyway, ini lagu bagus yang telah sukses membuatku menangis –dalam beberapa suasana-. Yang jelas bagiku ini lagu cinta dengan lirik sederhana namun tidak gampangan.
Ternyata Itu Memang Kamu
Translated by: Uswatun Hasanah Ast
Ku kan membuatnya mudah dimengerti Ya, sangat mudah
Cukup mudah bagiku dan kau untuk mengertinya
Kan ku coba mengungkapkannya
“Aku menyukaimu”
Hal seperti tempat dimana bayangan kita bertindihan
Atau hal seperti saat kita berjalan dan saling terhubung
Semua masa-masa itu telah berubah
Agar ku bisa menyanyikannya, agar bisa menggapaimu
Akan lebih baik jika ku bisa menemuimu
Aku tahu dimana tempat kau berada
Seolah ku bisa melihatmu, seolah kau ada disampingku
Itulah mengapa ini terasa sulit
Karena aku tahu, bagaimanapun juga ku tak bisa ke tempatmu
Maka ku berkata, “Teruslah berusaha” agar kau bisa tersenyum
Ku buatkan makanan untukmu
Ku sertakan apa-apa yang kau suka
Walaupun akhirnya tidak habis
Sekarang aku telah terbiasa
Lain kali aku bisa membuatnya lebih baik
Walaupun aku tak mungkin bisa, ku masih akan tetap berusaha
Kau bisa melihatku, tapi ku tak bisa melihatmu
Ku mabuk sambil menggerutu, “Kau tidak adil”
Bagaimana? Apa aku sedikit berubah?
“Tampaknya kau jadi semakin ceroboh.”
Aku bisa mendengarnya, terbawa angin lewat jendela
Kau tidak pernah berubah, ya
Kala itu, di tempat itu, saat kau tersenyum lembut padaku
Itu hal yang begitu penting bagiku, hingga membuatku ingin menangis
Ku tak bisa menyampaikannya padamu saat ku ingin mengatakannya
Kenapa aku tak bisa mengatakannya?
Lebih dari sesuatu yang kita lihat di kejauhan, kau.. kau…
Sekarang ku bisa mengatakannya
Kau lebih indah dari pelangi
DOWNLOAD MP3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar