Mungkin bagi penggemar anime atau manga Jepang, sering terkagum-kagum dengan tingkat imajinasi para mangaka yang oke punya. Mulai dari Naruto atau Bleach, Doraemon hingga Fairy Tail dan banyak lagi macamnya. Tidak sedikit pula manga yang bercerita tentang kisah kehidupan ‘di luar alam’ manusia. Sesuatu yang berada di luar jangkauan kita. Contohnya saja Bleach, Death Note, atau Mirai Nikki. Waktu kecil aku begitu salut dengan cerita-cerita itu, sambil mereka-reka dimana kira-kira mereka mendapat ide seperti itu. Soalnya anehnya, setiap cerita, walaupun menggambarkan tokoh yang sama tetap dengan gambaran karakter yang berbeda. Contoh saja karakter Dewa Kewatian dalam anime Bleach dan Death Note, jauh beda kan? Tapi sekarang semakin kesini aku jadi tahun kenapa mereka punya gambaran yang berbeda tentang apa itu, anggap saja dewa kematian. Jawabannya adalah: karena mereka tidak punya tuntunan jelas dalam agama.
Well, tidak bermaksud bicara SARA tapi ku rasa itu kenyataannya. Kalau aku sendiri sebagai orang islam, bila disuruh menggambarkan taman surga mungkin gak jauh-jauh banget sama orang Islam lainnya. Seperti misalnya ada banyak pepohonan dan sungai-sungai yang mengalir, karena memang begitulah kitab suci kami menggambarkan. Neraka juga. Tapi kalo orang Jepang kreatifnya masya Allah. Di Neraka masih bisa jalan-jalan keluar lagilah, habis mati ada komunitas macam kayak di dunia lagi lah, dan lain sebagainya. Setiap orang berhak berfantasi karena memang tak ada yang bisa menyalahkan satu sama lain, tak ada yang tahu toh ‘fakta sebenarnya’ kayak gimana?
Jadi ada untungnya nih kalo jadi orang atheis? Haha.. Kalo ku bilang, ya, yaitu keuntungan fana, keuntungan semu. Aku tak merasa menjadi orang yang beragama membatasi daya imajinasiku dalam menulis. Karena imajinasi tidak hanya tentang ‘the next world’ kan? Wkwk..
Ngomong-ngomong kenapa ane malah nulis essay di artikel lagu ini? Wahaha… Gomen, gara-gara ngebaca lirik lagunya jadi kebuka lagi kenangan lama. Silahkan langsung di skip ke bagian terjemah. XD
Mitologi Fantasi
Translated by: Uswatun Hasanah
Olympian Gods: Juno, Jupiter,
Minerva, Apollo, Mars, Ceres,
Mercury, Diana, Bacchus,
Vulcan, Pluto, Vesta, Venus.
Jauh di dalam tidur siangku
Mataku bergetar ketika tertutup
Dewa mimpi tersenyum anggun dan menyampaikan kematian
Rantai karma yang mengendalikan ruang dan waktu mulai kusut
Ini adalah program fantasi yang dikaruniakan oleh Tuhan
Ayo, satu, dua, tiga! Kita akan bersatu
Ayo, satu, dua, tiga! Menghindari kematian
Kan ku curi keajaiban yang ku dambakan dalam permainan pemusnahan, Permainan Bertahan Hidup
Seperti spiral
Olympian Gods: Juno, Jupiter,
Minerva, Apollo, Mars, Ceres,
Mercury, Diana, Bacchus,
Vulcan, Pluto, Vesta, Venus.
Untuk menulis ulang masa depan yang fana seperti busa
Bisingnya reinkarnasi yang menghubungkan fantasi bersama-sama bergema
Waktu menyimpang, meloda dan hukum karma runtuh
Ini adalah program suksesi yang dikaruniakan oleh Tuhan
Ayo, satu, dua, tiga! Terus menerus satu sama lain
Ayo, satu, dua, tiga! Mengibaskan kematian
Kan ku tantang keajaiban yang berlawanan dengan permainan pemusnahan, game penghapus
Seperti di dalam mimpi fantasi
Ini adalah program mekanik yang dikaruniakan oleh Tuhan
Ayo, satu, dua, tiga! Kita akan bersama
Ayo, satu, dua, tiga! Mencurangi kematian
Ayo, satu, dua, tiga! Terus menerus satu sama lain
Ayo, satu, dua, tiga! Mengibaskan kematian
Kan ku curi keajaiban yang ku dambakan dalam permainan pemusnahan, Permainan Bertahan Hidup
Seperti spiral
Para pengamat yang mengasihani
Semakin jauh dari kehidupan dan kematian yang ku dambakan
Di taman mini yang paling jauh
Ada keajaiban tak pernah berakhir
Aku percaya itu
DOWNLOAD MP3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar